Sabtu, 03 November 2012

0 G I N J A L


Jangan Lupa Tinggalkan Komentar Kalian Ya...!!!

Ginjal manusia bentuknya seperti biji kacang merah. Terletak di dalam rongga perut bagian belakang, di sebelah kanan kiri tulang pinggang, sehingga sering disebut buah pinggang. Ginjal sebelah kanan sedikit lebih rendah karena terdesak oleh hati. Setiap ginjal panjangnya 6 – 7½ sentimeter dan tebal 1½ - 2½ sentimeter. Pada orang dewasa beratnya kira-kira 140 gram. 
Apabila sebuah ginjal dipotong secara melintang maka akan tampak tiga lapisan. Bagian luar disebut korteks atau kulit ginjal, di bawahnya ada medula atau sumsum ginjal dan di bagian dalam berupa rongga yang disebut pelvis renalis atau rongga ginjal
Fungsi ginjal yaitu menyaring darah dalam bentuk urin, mengatur keseimbangan air dalam tubuh, dan mengatur konsentrasi garam dalam darah.
Pada bagian korteks atau kulit ginjal terdapat glomerulus dan simpai Bowman. Glomerulus dan simpai Bowman membentuk kesatuan yang disebut Badan Malpighi. Pada bagian inilah proses penyaringan darah dimulai. Badan malpighi merupakan awal dari
nefron. Nefron adalah satuan struktural dan fungsional ginjal (lihat Gambar 1.3). Tiap ginjal tersusun oleh kira-kira 1 juta nefron. Dari badan Malpighi terbentuk saluran yang menuju bagian medula (sumsum ginjal).
Medula (sumsum ginjal) tersusun atas saluran-saluran yang merupakan kelanjutan badan malphigi dan saluran yang ada di bagian korteks.
Pelvis renalis atau rongga ginjal berupa rongga yang berfungsi sebagai penampung urine sementara sebelum dikeluarkan melalui ureter.
Fungsi ginjal adalah menyaring darah sehingga dihasilkan urine, melalui tiga tahapan. Tiga tahap pembentukan urine tersebut adalah:

1. Filtrasi (Penyaringan)

Proses ini terjadi di glomerulus. Cairan yang tersaring ditampung oleh simpai Bowman. Cairan tersebut tersusun oleh urea, glukosa, air, ion-ion anorganik seperti natrium kalium, kalsium, dan klor. Darah dan protein tetap tinggal di dalam kapiler darah karena tidak dapat menembus pori–pori glomerulus.Cairan yang tertampung di simpai Bowman disebut urine primer. Selama 24 jam darah
yang tersaring dapat mencapai 170 liter.

2. Reabsorbsi (Penyerapan Kembali)

Proses ini terjadi di tubulus kontortus proksimal. Proses yang terjadi adalah penyerapan kembali zat-zat yang masih dapat diperlukan oleh tubuh. Zat
yang diserap kembali adalah glukosa, air, asam amino dan ion-ion anorganik. Sedangkan urea hanya sedikit diserap kembali. Cairan yang dihasilkan dari proses reabsorbsi disebut urine sekunder.

3. Augmentasi (Pengumpulan)

Proses ini terjadi di tubulus kontortus distal dan juga di saluran pengumpul. Pada bagian ini terjadi pengumpulan cairan dari proses sebelumnya. Di bagian ini juga masih terjadi penyerapan ion natrium, klor serta urea. Cairan yang dihasilkan sudah berupa urine sesungguhnya, yang kemudian disalurkan ke rongga ginjal.
Urine yang sudah terbentuk dan terkumpul di rongga ginjal dibuang keluar tubuh melalui ureter, kandung kemih dan uretra.
Proses pengeluaran urine disebabkan oleh adanya tekanan di dalam kandung kemih. Tekanan pada kandung kemih selain disebabkan oleh pengaruh saraf juga adanya kontraksi otot perut dan organ-organ yang menekan kandung kemih.
Jumlah urine yang dikeluarkan dalam sehari rata-rata 1-2 liter, tetapi dapat berubah tergantung dari jumlah cairan yang masuk. Urine yang normal berwarna bening orange pucat tanpa endapan, baunya tajam (pesing), sedikit asam terhadap lakmus (pH 6).
Urutan perjalanan urin adalah dari ginjal > ureter > kantong kemih > uretra

Penyakit pada Ginjal


1. Gagal Ginjal

Gagal ginjal adalah kelainan ginjal yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya (sebagai alat penyaring darah). Ada dua macam gagal ginjal yaitu gagal ginjal yang bersifat sementara dan gagal ginjal tetap.
Penderita gagal ginjal sementara dapat ditolong dengan cuci darah secara berkala. Dengan menggunakan alat yang disebut dialisator darah dari penderita dikeluarkan dari arteri (tabung atas), melewati perangkap gelembung, dan masuk ke dalam ginjal tiruan. Darah yang sudah dimurnikan keluar dari ginjal
buatan (bawah), dan dikembalikan ke urat dalam lengan (tabung bawah).
Perhatikan Gambar 1.7 yang memperlihatkan alat dialisator tersebut.
Penderita gagal ginjal tetap dapat ditolong dengan mencangkok ginjal (Gambar 1.8). Ginjal sakit yang dimiliki penderita biasanya diambil. Arteri dan uratnya
diikat (agar putus hubungan), kecuali cabang yang berhubungan dengan kelenjar adrenal. Kemudian ginjal yang sakit tersebut diganti ginjal yang sehat
dari donor yang sesuai.
Gambar 1.8 Cara cangkok ginjal

2. Batu Ginjal

Batu ginjal terbentuk karena adanya endapan garam kalsium yang makin lama makin mengeras dan membesar. Endapan ini pada mulanya terdapat Sistem Ekskresi pada Manusia 13 di rongga ginjal, kemudian terbawa arus urine, juga
terdapat di ureter dan kantong kemih.
Batu ginjal dapat dihilangkan dengan beberapa cara antara lain dengan pengobatan, yaitu mengkonsumsi obat yang dapat menghancurkan batu ginjal. Namun bila dengan pengobatan sulit hancur dapat dilakukan dengan pembedahan untuk mengambil batu ginjal tersebut.

3. Diabetes Insipidus

Diabetes insipidus adalah suatu penyakit yang penderitanya mengeluarkan urine terlalu banyak. Penyebab penyakit ini adalah kekurangan hormon ADH (Anti Diuretic Hormone), yaitu hormon yang mempengaruhi proses reabsorbsi cairan pada ginjal. Bila kekurangan hormon ADH, jumlah urine dapat meningkat sampai 30 kali lipat.

4. Nefritis

Nefritis adalah peradangan pada nefron terutama glomerulus.
Penyebab penyakit nefritis ini adalah karena Bakteri ini masuk melalui saluran pernafasan kemudian dibawa darah ke ginjal. Karena infeksi ini nefron mengalami peradangan sehingga protein dan sel – sel darah yang masuk bersama urine primer tidak dapat disaring dan keluar bersama urine. Selain itu, nefritis dapat menyebabkan uremia, yaitu ureum yang masuk dalam darah melebihi kadar normal.
Terdapatnya ureum di dalam darah dapat menyebabkan penyerapan air terganggu, selanjutnya air akan menumpuk di kaki atau organ tubuh yang lain.
Penyebab penyakit nefritis adalah karena suatu reaksi kekebalan yang keliru dan melukai ginjal. Suatu reaksi kekebalan yang abnormal bisa terjadi melalui 2 cara:
1. Suatu antibodi dapat menyerang ginjalnya sendiri atau suatu antigen (zat yang merangsang reaksi kekebalan) menempel pada ginjal
2. Antigen dan antibodi bergabung di bagian tubuh yang lain dan kemudian menempel pada sel-sel di dalam ginjal.
Gejala yang terjadi pada penyakit nefritis adalah hematuria (darah di dalam air kemih), proteinuria (protein di dalam air kemih) dan kerusakan fungsi hati, yang tergantung kepada jenis, lokasi dan beratnya reaksi kekebalan.
Bagaimana cara mengatasi  penyakit nefritis adalah dengan cuci darah dan cangkok ginjal
selain itu cara mengobati penyakit nefritis bisa dengan obat-obatan seperti: actacef,arcamox, bactesyn, ceclor kapsul, celocid, clabat 500 mg, clavamox 500, corsatet 250, corvox, cravit, cravox, difloxin, erbalox, ethidol, exion, gunametrim, impresial, macrofuran, mosardal, negram, ospen, prolevox, qizol, reskuin, soclor kapsul, temasud, tizos, urinter, volequin, zinnat
CATATAN : jangan menggunakan obat-obatan diatas tanpa anjuran dan resep dari dokter

5. Batu Ginjal

Batu ginjal dapat terbentuk karena pengendapan garam kalsium di dalam  rongga ginjal atau  kandung kemih. Batu ginjal berbentuk Kristal yang tidak bias larut  dan  mengandung kalsium oksalat, asam urat, dan Kristal kalsium fosfat.Penyebabnya adalah karena terlalu banyakmengosumsi  garam mineral dan  terlalu sedikit mengonsumsi air.

6. Glukosuria

Glukosuria adalah dimana terdapatnya glukosa/gula dalam jumlah yang berlebih dalam urine. Glukosuria sebenarnya bukan merupakan suatu jenis penyakit, melainkan merupakan suatu gejala yang disebabkan karena adanya peningkatan glukosa dalam darah, seperti pada pasien diabetes melitus.

Sakit glukosuria ini biasanya terjadi pada penderita yang disebabkan oleh penyakit diabetes melitus. Meningkatnya kadar glukosa dalam darah pada penderita diabetes melitus, disebabkan oleh adanya gangguan pada sel-sel beta pankreas yang mensekresikan hormon insulin.
Dalam keadaan normal, glukosa difasilitasi oleh hormon insulin menuju sel target, yaitu sel otot, dan jaringan tubuh yang lain. Gangguan pada sel beta pankreas dapat menyebabkan terjadinya defesiensi insulin atau kekurangan insulin sehingga terjadi kondisi peningkatan glukosa dalam darah. Meningkatnya glukosa dalam darah akan memberi beban bagi tubulus ginjal dalam absorbsi glukosa, sehingga tidak semuanya glukosa diserap ada sebagian yang dikeluarkan bersama urine atau di sebut sebagai glukosuria.

Cara mengatasi penyakit glukosuria:

Untuk menangani atau mengatasi penyakit glukosuria ini, yang paling tepat dengan mengobati penyakit dasarnya yaitu diabetes melitus.
Hal yang dilakukan sebagai Cara mengatasi penyakit glukosuria :
  • Cara mengatasi penyakit glukosuria dengan mengatur kadar glukosa dalam darah baik dengan melalui obat, diet dan olah raga, secara langsung telah mengurangi gejala glukosuria.
Diharapkan waspada pada penyakit diabetes melitus, kalau kita menganggap ringan penyakit ini SALAH, sebab diabetes melitus ini dapat menyebabkan timbulnya komplikasi berat pada ginjal yang disebut sebagai nefropati diabetik. Komplikasi ini paling sering menyebabkan kerusakan pada ginjal dan berakhir dengan kondisi gagal ginjal kronik yang harus diterapi dengan hemodialisis atau cuci darah.
Jika Cara mengatasi penyakit glukosuria sudah dilakukan seperti di atas tidak ada kemajuan  atau sering kambuh lagi, pergilah ke dokter untuk berkonsultasi bagaimana Cara mengatasi penyakit glukosuria yang efektif
Untuk mengantisipasi penyakit glukosuria Sebelum terlambat sebaiknya anda terus-menerus mengontrol kadar gula darah anda sembari sesekali periksa ke dokter ahli penyakit dalam, untuk memantau dengan baik perkembangan penyakit anda.

7.Albuminuria

Albuminuria adalah suatu penyakit ginjal, Albuminuria terjadi karena ditemukannya protein albumin yang ada di dalam urine. Seharusnya Dalam urine normal, protein albumin seharusnya tidak ditemukan atau tidak ada. Hal ini bisa terjadi karena adanya kerusakan pada ginjal, terutama pada bagian glomerulus, maka protein akan lolos dari sarinyan ginjal dan keluar melalui urine.
Penyebab terjadinya penyakit albuminuria :
  • Kurangnya asupan air ke dalam tubuh sehingga memperberat kerja ginjal.
  • Asupan protein, kalsium dan vitamin C yang terlalu berlebihan juga dapat membuat glomerulus harus bekerja lebih keras sehingga resiko terjadinya kerusakan juga akan lebih besar.
Gejala penyakit albuminuria :
  • timbulnya oedem (pembengkakan berisi cairan) pada daerah – daerah tertentu. Oedem ini timbul karena kurangnya kadar protein albumin di dalam darah sehingga tekanan osmotic di dalam pembuluh darah semakin berkurang. Hal ini mengakibatkan cairan yang ada di pembuluh darah akan merembes ke jaringan – jaringan lain di luar pembuluh darah sehingga timbullah oedem.
Cara mengatasi albuminuria atau bahkan mengurangi resiko yang lebih fatal terjadinya albuminuria yaitu dengan cara membiasakan diri minum 8 gelas sehari, walaupun sebetulnya tidak merasa haus. Selain itu pencegahannya juga dapat dilakukan dengan tidak mengonsumsi hanya salah satu zat gizi saja secara berlebihan (misalnya hanya protein atau kalsium saja). Artinya makanan yang kita makan juga haru seimbang, baik dari segi jumlah maupun kadar gizinya.
Jika pertolongan pertama Cara mengatasi albuminuria sudah dilakukan seperti di atas tidak ada kemajuan  atau sering kambuh lagi, pergilah ke dokter untuk berkonsultasi bagaimana Cara mengatasi albuminuria yang efektif.



0 komentar:

Posting Komentar